Sunday, March 22, 2009

Matahari Seperti Ibu

Matahari seperti ibu
Mengungkapkan cinta pada batu-batu rindu
Pada kebekuan-kebekuan kehendak
Ketika tumbuhan dan jalan kasak-kusuk tentang hari yang terik
Manusia-manusia berkeringat dikutuk tahta dan tenaga
Sementara keliaran yang ada dalam hatiku
Sebagai semak belukar yang yang membiarkan tikus bersembunyi
Kecemasanku di pucuk-pucuk
Dibelai cahaya puisi ibu

Matahari seperti ibu
Bertafakur di pagi hari bersama sungai
Yang rinciknya memeluk kesadaran ikan yang tak pernah menangis
Sementara tatapanmu masih mencari-cari bayangan
Siapa yang akan berkelebat di ujung petang
Sementara matahari telah tenggelam

No comments: